Bagi orang dewasa, masa kanak-kanak tampak seperti masa yang paling menyenangkan. Namun, apakah kondisi ini menandakan si kecil selalu bahagia dan tidak stres? Faktanya, seorang balita juga bisa mengalami stres lho bun. Hal ini terjadi akibat perubahan pada dirinya dan kehidupan sosial yang terkadang menciptakan tekanan yang membuat balita merasa kewalahan.
Stres dapat dialami oleh semua orang, tak terkecuali balita. Stres merupakan respon tubuh terhadap tekanan dari lingkungan, presepsi diri sendiri dan hubungan sesama manusia. Stres terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Good stress
Good stress merupakan kondisi dimana stres dapat menimbulkan semangat dan motivasi diri untuk menghadapi sesuatu dengan baik.2. Bad stress
Bad stress merupakan kondisi mekanisme tubuh yang kewalahan dalam menghadapi tekanan, sehingga tidak bisa menghadapi sesuatu dengan baik.Penyebab stres pada balita
Sebuah studi mengatakan bahwa banyak anak yang mengalami stres dan kesulitan untuk menangananinya. Stres pada balita dapat disebabkan oleh kondisi yang ada disekitarnya. Kondisi ini juga bisa dipicu oleh beberapa hal berikut ini:• Tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan
• Menunggu terlalu lama
• Mainan yang rusak
• Dipaksa untuk mengerjakan sesuatu
• Berada di lingkungan yang baru
• Terpisah dari orang tua
Selain itu, ada penyebab stres pada balita yang bisa memengaruhi si kecil dalam jangka panjang, yaitu:
• Ekspektasi yang berlebihan
• Mengalami konflik serius dengan anggota keluarga
• Perceraian
• Kematian
• Bullying
Balita mungkin belum mampu mengatakan apa yang mengganggunya, sehingga ia lebih menunjukkan stresnya dengan menangis, berteriak, rewel atau amukan. Meski sering membuat bunda merasa kebingungan, ada beberapa hal yang bisa munda lakukan untuk mengatasi balita yang sedang stres.
Cara mengatasi stres pada balita
Berikut ini Medikacare telah merangkum beberapa cara untuk mengatasi balita yang sedang stres.1. Dengarkan apa yang dirasakan si kecil
Minta anak untuk memberitahu apa yang terjadi. Dengarkan dengan penuh perhatian, kesabaran, keterbukaan dan tenang. Hindari untuk menghakimi, menyalahkan atau mengatakan apa yang menurut bunda seharusnya dilakukan oleh anak. Hal ini bertujuan agar si kecil merasa aman saat mengatakan perasaan serta kekhawatirannya pada bunda.Bunda bisa coba memancing si kecil dengan mengajukan pertanyaan seperti “Lalu apa yang terjadi?” agar bunda bisa mendapatkan keseluruhan cerita si kecil. Namun, bunda tidak usah terburu-buru, biarkan ia meluangkan waktunya terlebih dahulu untuk menenangkan diri.
2. Memberikan label pada setiap perasaan
Anak kecil belum memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan kata-kata dari perasaannya. Nah, momen ini bisa bunda manfaatkan untuk mengenalkan berbagai jenis emosi pada anak. Misalnya, ketika balita tampak marah bunda bisa bertanya “Apa yang membuat adik marah?” untuk membantunya belajar mengenali keadaan emosinya sendiri.3. Bantu anak memikirkan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan
Jika ada masalah khusus yang membuat balita stres, coba bicarakan bersama tentang apa yang harus dilakukan. Misalnya, bunda bisa mendorong si kecil untuk memikirkan ide bersenang-senang. Bunda juga bisa mulai mengumpulkan ide untuk mencari solusi (Brainstorming) jika diperlukan, tetapi hindari melakukan semua rencana tersebut untuk mencegah aktivitas yang terlalu padat.4. Tunjukkan kasih sayang lebih banyak
Balita mungkin tidak selalu membicarakan apa yang mengganggunya. Biasanya, ketika si kecil tidak ingin berbicara, ia tidak ingin ditinggalkan sendirian oleh orang tuanya. Pada kondisi ini, bunda bisa membantu anak agar merasa nyaman dengan memberinya kasih sayang lebih banyak dan menghabiskan waktu bersama.5. Pastikan tidur anak cukup
Sama seperti orang dewasa, anak yang kurang tidur juga bisa merasakan tubuhnya kurang fit dan lebih emosional. Tidur sangat bermanfaat, mulai dari mengurangi stres hingga meningkatkan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.Jadi, bila bunda melihat adanya perubahan perilaku atau anak terlihat stres, perhatikan apakah si kecil mendapatkan cukup tidur atau tidak. Karena, balita belum mengetahui pentingnya tidur yang cukup, sehingga ia selalu menolak untuk tidur.
Ada berbagai hal yang bisa bunda lakukan untuk membantu si kecil mendapatkan tidur yang cukup, mulai dari menjauhkan gadget saat waktunya tidur, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman atau mendongeng dan berdoa sebelum tidur.
Melihat anak stres tentu membuat bunda merasa khawatir. Daripada tenggelam dalam kecemasan, alangkah baiknya jika bunda membantu mengatasi stres yang si kecil rasakan. Belajar mengelola stres sejak balita dapat membuat anak menjadi lebih memahami dirinya sendiri. Tentunya hal ini bermanfaat bagi masa depannya.